Selasa, 18 September 2012
Laporan Praktikum Suksesi Tumbuhan
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI
SUKSESI TUMBUHAN
Disusun oleh
Nama : LAELA NURMILASARI
NIM : 59461193
Kelas : IPA Biologi B/ V
Kelompok : 2
Asisten : Ali Imron
LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2011
A. TUJUAN
Untuk mengetahui proses suksesi alami dari bahan garapan
B. LANDASAN TEORI
Suksesi adalah proses perubahan, astu arah secaraa teratur yang terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunits baru yang berbeda dengan komuitas semula.Dengan perkataan lain suksesi dapat diartikan sebagai perkembangan ekosistem tidak seimbng menuju ekosistem seimbang. Suksesi terjadi sebagai akibat modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem.
Akhir proses suksesi komunitas yaitu terbentuknya suatu bentuk komunitas klimaks. komuitas klimaks adalah suatu komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah) yang mencapai keseimbangan dengan lingkungannya. komunitas klimaks ditandai dengan tercapainya homeostatis atau keseimbangan, yaitu suatu komunitas yang mampu mempertahankan kestabilan komponennya dan dapat bertahan dan berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam komunitas dapat dengan mudah diamati dan sering kali perubahan itu merupakan pergantian satu komunitas oleh komunitas lain.pada sebidang kebun yang telah di panen dan ditinggalkan idak dinamai lagi akan bermuncula berbagai jenis tumbuhan liar yang membentuk komunitas. Apabila lahan tersebut dibiarkan cukup lama maka komunitas tumbuhan yang terbentuk dari waktu ke waktu akan mengalami perubahan komposisi jenis. Proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke arah satu pembentukan komunitas secara teratur disebut suksesi. dalam suksesi dikenal suksesi primer dan suksesi sekunder.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat:
• Cangkul
• Tali Rafia
• Label
• Meteran
• Patok Kayu
2. Bahan:
• Lahan alami seluas 5 x 5 m2 yang terbagi dalam kotak-kotak berukuran 1 x 1 m2
D. PROSEDUR KERJA
1. Membersihkan lahan garapan dengan cangkul dari ruput-rumputan dan tumbuhan yang hidup di halaman tersebut
2. Petak lahan garapan ukuran 5 x 5 m2 dibagi-bagi menjdi petak kecil yang berukuran 1 x 1 m2, dengan menggunakan meteran dan dibatsi oleh tali rafia. selanjutnya membiarkan petak pengamatan tersebut selama satu minggu
3. Setelah satu minggu mengamati jenis tumbuhan yang tumbuh pada masing-masing 1 x 1 m2 dan catat mngenai jumlah dan jenis tumbuhan yang ada serta mengukur tingginya.
4. Pengamatan petak percobaan 1 x 1 m2 dilakukan setiap minggu selama 8 minggu
5. Mencatat perubahan komposisi tumbuhan tersebut dan membandingkan hasil pengamatan dari setiap minggu
6. Dari data hasil pengamatan apakah ada perubahan jenis tumbuhan dari komunitas percobaan tersebut selama pengamatan
Petak Percobaan Suksesi Sekunder
1 m
3
1 m 2 1 4 5
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel hasil pengamatan suksesi selama 6 minggu
No/ Minggu Nama Jenis Jumlah Individu
t0 - -
t1 - -
t2 • rumput
• sansiviera
• lamtoro 22
1
198
t3 • rumput
• lamtoro (tumbuh semakin besar)
• kunyit 28
198
3
t4 • rumput
• kunyit
• lamtoro semakin besar 63
4
190
t5 • lamtoro berkurang
• kunyit semakin membesar
• rumput 175
4
20
t6 • rumput
• kunyit semakin membesar
• lamtoro makin besar namun berkurang 18
4
160
Foto hasil pengamatan:
Minggu ke-1 Lamtoro Minggu ke-2
Minggu ke-3 Minggu ke-4 Minggu ke-5 Minggu ke-6
F. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai suksesi. Kita ketahui bahwa komunitas yang terdiri dari berbagai populasi bersifat dinamis dalam interaksinya yang berarti dalam ekosistem mengalami perubahan sepanjang masa. Perkembangan ekosistem menuju kedewasaan dan keseimbangan dikenal sebagai suksesi.
Berdasarkan kondisi habitat pada awal suksesi, dapat dibedakan dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.
Suksesi primer terjadi jika suatu komunitas mendapat gangguan yang mengakibatkan komunitas awal hilang secara total sehingga terbentuk habitat baru. Gangguan tersebut dapat terjadi secara alami maupun oleh campur tangan manusia. Gangguan secara alami dapat berupa tanah longsor, letusan gunung berapi, dan endapan lumpur di muara sungai. Gangguan oleh campur tangan manusia dapat berupa kegiatan penambangan (batu bara, timah, dan minyak bumi).
Suksesi primer ini diawali tumbuhnya tumbuhan pionir, biasanya berupa lumut kerak. Lumut kerak mampu melapukkan batuan menjadi tanah sederhana. Lumut kerak yang mati akan diuraikan oleh pengurai menjadi zat anorganik. Zat anorganik ini memperkaya nutrien pada tanah sederhana sehingga terbentuk tanah yang lebih kompleks. Benih yang jatuh pada tempat tersebut akan tumbuh subur. Setelah itu, akan tumbuh rumput, semak, perdu, dan pepohonan. Bersamaan dengan itu pula hewan mulai memasuki komunitas yang haru terbentuk. Hal ini dapat terjadi karena suksesi komunitas tumbuhan biasanya selalu diikuti dengan suksesi komunitas hewan.
Secara langsung atau tidak langsung. Hal ini karena sumber makanan hewan berupa tumbuhan sehingga keberadaan hewan pada suatu wilayah komunitas tumbuhan akan senantiasa menyesuaikan diri dengan jenis tumbuhan yang ada. Akhirnya terbentuklah komunitas klimaks atau ekosistem seimbang yang tahan terhadap perubahan (bersifat homeostatis). Salah satu contoh suksesi primer yaitu peristiwa meletusnya gunung Krakatau. Setelah letusan itu, bagian pulau yang tersisa tertutup oleh batu apung dan abu sampai kedalaman rata – rata 30 m.
Suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak bersifat merusak total tempat komunitas tersebut sehingga masih terdapat kehidupan / substrat seperti sebelumnya. Proses suksesi sekunder dimulai lagi dari tahap awal, tetapi tidak dari komunitas pionir.
Gangguan yang menyebabkan terjadinya suksesi sekunder dapat berasal dari peristiwa alami atau akibat kegiatan manusia. Gangguan alami misalnya angina topan, erosi, banjir, kebakaran, pohon besar yang tumbang, aktivitas vulkanik, dan kekeringan hutan. Gangguan yang disebabkan oleh kegiatan manusia contohnya adalah pembukaan areal hutan.
Proses suksesi sangat terkait dengan faktor linkungan, seperti letak lintang, iklim, dan tanah. Lingkungan sangat menentukan pembentukkan struktur komunitas klimaks. Misalnya, jika proses suksesi berlangsung di daerah beriklim kering, maka proses tersebut akan terhenti (klimaks) pada tahap komunitas rumput; jika berlangsung di daerah beriklim dingin dan basah, maka proses suksesi akan terhenti pada komunitas (hutan) conifer, serta jika berlangsung di daerah beriklim hangat dan basah, maka kegiatan yang sama akan terhenti pada hutan hujan tropic.
Pada praktikum kali ini yang berjudul suksesi tumbuhan yang dilakukan di lahan kebun botani (Belakang laboratorium Biologi) melakukan pengamatan tentang perubahan populasi tanaman yang lahannya sudah dibersihkan terlebih dahulu, apakah ada perubahan dari lahan tersebut dan tanaman apa saja yang tumbuh. Dalam pelaksanaan praktikum ini dibuat petak seluas 5 x 5 m2 kemudian dibuat lagi petakan-petakan kecil dengan ukuran 1 x 1 m2. Setelah dibuat petakan-petakan tersebut diamati apakah ada perubahan yang terjadi, tanaman apa saja yang tumbuh, banyak tanaman yang tumbuh, jenis-jenis tanaman yang tumbuh dan tinggi tanaman. Pengamatan ini dilakukan setelah 1 minggu lahan tersebut dibersihkan dan dibuat petakan-petakan sampai minggu ke enam.
Setelah dilakukan pengamatan ternyata ada perubahan yang terjadi. Banyak tanaman yang tumbuh dan tanaman tersebut bervariasi. Tanaman yang paling banyak tumbuh yaitu lamtoro dan rumput teki atau bisa disebut dengan gulma, walaupun tanaman ini tumbuhnya tidak terlalu besar namun rumput teki sangat mudah tumbuh dijenis tanah apapun sehingga rumput teki lebih banyak tumbuh dibandingkan dengan tanaman-tanaman lain. Tumbuhnya banyak spesies lamtoro dimungkinkan karena lahan yang kami buat petakan tersebut letaknya tidak begitu jauh dari pohon lamtoro yang sudah dewasa/ tua, kemungkinan jatuhnya biji dari buah pohon lamtoro tersebut yang terbawa angin sehingga masuk kedalam petakan yang kami buat dan akhirnya tumbuh tanaman lamtoro yang baru.
Ada perbedaan dari tiap minggu dilakukannya pengamatan. Pada minggu pertama belum terlihat banyak tanaman yang tumbuh, tapi pada minggu kedua sudah banyak jenis tanaman yang tumbuh, salah satu yang mendominasi adalah Tanaman Kunyit. Setiap minggu tanaman ini mengalami pertumbuhan yang relative cepat dibanding dengan tanaman yang lain seperti Sansiviera.
Proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah secara teratur disebut suksesi. Suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut klimaks. Dikatakan bahwa dalam tingkat klimaks ini komunitas telah mencapai homeostatis. Ini dapat diartikan bahwa komunitas sudah dapat mempertahankan kestabilan internalnya sebagai akibat dari tanggap (response) yang terkoordinasi dari komponen-komponennya terhadap setiap kondisi atau rangsangan yang cenderung mengganggu kondisi atau fungsi normal komunitas. Jadi bila suatu komunitas telah mencapai klimaks, perubahan yang searah tidak terjadi lagi, meskipun perubahan-perubahan internal yang diperlukan untuk mempertahankan kehadiran komunitas berlangsung secara sinambung
Organisme individu atau populasi yang terbentuk sebagai kumpulan populasi spesies dalam daerah tertentu, yang membentuk suatu komunitas, suatu komunitas dapat berada dalam berbagai ukuran, misalnya komunitas hutan besar, laut atau komunitas kayu busuk. Para ahli tumbuhan dan hewan memerikan komunitas secara beragam. Semua definisi komunitas memiliki pandangan tertentu secara umum. Ini adalah beberapa spesies hadir dalam daerah yang sama dimungkinkan untuk mengenali satu jenis komunitas karena kelompok spesies yang sama dengan komposisi kurang lebih tetap hadir dalam ruang dan waktu; komunitas cenderung menciptakan kestabilan dinamis. Setiap gangguan cenderung diatur oleh aturan sendiri.
Iklim merupakan faktor penentu dalam proses menuju klimaks. Adakalanya vegetasi terhalang untuk mencapai klimaks karena beberapa faktor selain iklim, misalnya ada perubahan tipe tanah, dipakai untuk penggembalaan hewan, terbakar, dan lain-lain. Dengan demikian, vegetasi dalam tahap perkembangan yang tidak sempurna ( tahap sebelum klimaks yang sebenarnya ), baik oleh faktor alam atau buatan. Keadaan ini disebut subklimaks. Komunitas tanaman subklimaks akan cenderung untuk mencapai klimaks sebenarnya jika faktor-faktor penghalang atau penghambat di hilangkan.
Laju pertumbuhan populasi dan komposisi spesies berlangsung dengan cepat pada fase awal suksesi, kemudian menurun pada perkembangan berikutnya. Kondisi yang membatasi laju pertumbuhan populasi dan komposisi spesies pada tahap berikutnya adalah faktor lingkungan yang kurang cocok untuk mendukung kelangsungan hidup permudaan jenis-jenis tertentu. (Marsono dan Sastrosumarto, 1981). Soerianegara dan Indrawan (1988) menyebutkan dalam pembentukan klimaks terjadi 2 perbedaan pendapat yakni; paham monoklimaks dan paham polylimaks. Paham monoklimaks beranggapan bahwa pada suatu daerah iklim hanya ada satu macam klimaks, yaitu formasi atau vegetasi klimaks iklim saja. Ini berarti klimaks merupakan pencerminan keadaan iklim, karena iklim merupakan faktor yang paling stabil dan berpengaruh.
Suksesi terjadi melalui beberapa tahap nudasi, invasi, reaksi, stabilitas dan klimaks. Nudasi adalah proses pembentukan terjadinya wilayah/ daerah gundul baru. Invasi adalah datangnya/ kemunculan bakal kehidupan bermacam-macam organisme dari suatu daerah ke daerah yang baru dan menetap didaerah tersebut. Invasi dikatakan sempurna jika telah dapat berubah dan dikatakan sempurna bila telah adanya penyesuaian dn agregasi. Selanjutnya setiap organisme akan bersaing dan berusaha memodifikasikan lingkungan dalam wilayahnya agar mereka dapat bertahan hidup. Tinghkat terakhir dari proses suksesi adalah ketika komunitas tersebut stabil.
Sehingga dari hasil pengamatan, dapat diketahui dari minggu pertama hingga minggu ke enam pengamatan selalu mengalami kenaikan/ peningkatan jumlah dan jenis individu yang tumbuh. Jadi, dalam percobaan mengalami adanya perubahan. Suksesi ini berarti proses yang terjadi secara terus menerus yang ditandai oleh perubahan vegetasi, tanah, iklim dimana proses ini terjadi. Suksesi ini berlangsung karena habitat tempat tumbuh tumbuhan mengalami modifikasi oleh beberapa daya kekuatan alam dan aktivitas organisme hidup berupa perubahan – perubahan terhadap tanah, air, kimia dan lain – lain.
Kecepatan proses suksesi dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :
1. Luas komunitas asal yang rusak karena gangguan.
2. Jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di sekitar komunitas yang terganggu.
3. Kehadiran pemencar benih.
4. Iklim, terutama arah dan kecepatan angina yang membantu penyebaran biji, sporam dan benih serta curah hujan.
5. Jenis substrat baru yang terbentuk
6. Sifat – sifat jenis tumbuhan yang ada di sekitar tempat terjadinya suksesi.
G. KESIMPULAN
Dari praktikum suksesi tumbuhan dapat disimpulkan bahwa pada percobaan pada lahan garapan terdapat tumbuhnya jenis tanaman yang membentuk suatu komunitas baru. Suksesi tersebut adalah suksesi sekunder yang terjadi suatu komunitas atau ekosistem baru dari gangguan buatan. Gangguan tersebut tidak merusak total tempat tumbuhan sehingga dalam komunitas atau ekosistem tersebut substrat lama dan kehidupan masih ada. Dalam pengamatan jumlah individu yang tumbuh semakin meningkat walaw ada penurunan jumlah namun jenisnya tambah beragam.
LEMBAR PENGESAHAN
Cirebon, Desember 2011
Asisten Praktikum,
Ali Imron Praktikan,
Laela Nurmilasari
Mengetahui,
Dosen Pengampu
Djohar Maknun, S.Si M. Si
DAFTAR PUSTAKA
Arief, A. 1994. Hutan : Hakikat dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan. Yayasan Obor Indonesia: Jakarta.
Jamili, Muksin. 2003. Penuntun Praktikum Dasar-dasar Ekologi. FMIPA Unhalu: Kendari.
Odum, H. T. 1992. Ekologi Sistem Suatu Pengantar. UGM Press: Yogyakarta.
Odum, E. P. 1996. Dasar-dasar Ekologi Edisi Ketiga. UGM Press: Yogyakarta.
Soemarwoto, O. 1983. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Djambatan: Jakarta.
Wirakusumah, S. 2003. Dasar-dasar Ekologi :Menopang Pengetahuan Ilmu-ilmu lingkungan. UI Press, Jakarta.
Arianto. 2008. Pengertian Suksesi. Diakses dari sobatbaru.blogspot.com/2008/06/pengertian-suksesi.html , pada tanggal 28 November 2011, pukul 14.00 WIB.
Catrika. 2011. Klasifikasi Makhluk Hidup di Parkiran Sekolah. Diakses dari http://freakskak.blogspot.com , pada tanggal 28 November 2011, pukul 14.00 WIB.
SysYessy. 2011. Laporan Praktikum Ekologi Pertanian. Diakses dari http://sysyessy.blog.com/2011/10/22/laporan-tetap-praktikum-ekologi-pertanian-suksesi-tumbuhan/, pada tanggal 28 November 2011, pukul 14.00 WIB.
Irwanto. 2011. Suksesi Hutan. Diakses dari http://irwantoforester.wordpress.com/suksesihutan/, pada tanggal 28 November 2011, pukul 14.00 WIB.
________. 2011. Suksesi. Diakses dari http://www.scribd.com/doc/73262753/Suksesi, pada tanggal 28 November 2011, pukul 14.00 WIB.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar